PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN VII
ARGENTOMETRI
OLEH:
NAMA : INTEN WIDURI WULANDARI
STAMBUK : F1F1 12 079
KELOMPOK : III (TIGA)
KELAS : B
ASISTEN : LELY SULFIANY SAULA
LABORATORIUM
FARMASI
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2013
ARGENTOMETRI
A.
TUJUAN
Tujuan
dilakukannya percobaan ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui cara analisis kimia dengan metode argentometri
B.
LANDASAN TEORI
Perak
adalah merupakan jenis logam mulia, dapat dipakai untuk pelapis logam. Salah satu cara untuk dekonsentrasi kation
cadmium dengan membuat senyawa kompleksnya, lalu diekstrak dalam pelarut
organik. Dengan ligan Hipoksanthin perak dapat mengalami penurunan kadar
sekitar 69,63 %, sementara dengan Perak tergolong logam, berwarna putih
mengkilat bersifat keras namun mudah dicetak pada temperatur 960-965o.
Perak berada di alam bersama-sama dengan tembaga, plumbum, seng dan emas. Perak
di alam dapat ditemui dalam bentuk bijih sulfidanya argentite, sebagai horn
silver atau garam kloridanya. Isolasi perak dan emas biasanya dilakukan
dengan ektraksi dalam kompleks sianida, kemudian dipisahkan dengan proses elektrodeposisi(4,7,8).
Salah satu penurunan kation perak dapat ditempuh dengan membentuk senyawa
komplek, kemudian senyawa kadmium kompleks yang terjadi di larutkan dengan
pelarut organik yang sesuai. Antara kation perak, merkuri dan plumbum memiliki
kemiripan sifat. Jika ditambahkan ion klorida ketiga kation tersebut sama-sama
membentuk endapan putih dari garam kloridanya. Garam plumbum klorida akan
segera larut jika dipanaskan, garam perak klorida larut jika ditambahkan
larutan amonium hidroksida. Reaksi-reaksi tersebut diatas biasanya digunakan
untuk identifikasi maupun untuk analisis
kuantitatif dari kation perak ( Suhartana, 2007).
Klorin ( Cl2 )
merupakan satu unsure yang ada di bumi dan jarang dijumpai dalam bentuk bebas.
Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsure atau senyawa
lain membentuk garam natrium klorida ( NaCl) atau dalam bentuk ion kloroda di
air laut. Dalam kehidupan manusia, klorin memegang peranan penting yaitu banyak
benda-benda yang kita gunakan sehari-hari mengandung klorin seperti peralatan
rumah tangga, alat-alat kesehatan, kertas, obat dan produk farmasi, pendingin,
semprotan pembersih pelarut dan berbagai produk lainnya. Klorin perlama kali di
identifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Csrl Wilhem Scheele pada
tahun 1774, dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida (HCl) pada lempeng
mangan oksida yang menghasilkan gas berwarna kuning kehijauan. Secara alami,
klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah relative jauh lebih
besar dibandingkan dengan ion-ion halogen lainnya. Kelimpahan ion- ion halogen
di perairan alami. Klorin dalam bentuk garam ( NaCl) merupakan bentuk paling
aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin dapat diperoleh dengan mengekstraksi
larutan NaCl dengan cara elektrolisis ( Hasan, 2006).
Klorida ditentukan
dengan metode argentometri dalam larutan netral atau sedikit basa menggunakan
kalium kromat sebagai indikator dengan standar perak nitrat sebagai titer. Besi
ditentukan dengan kolorimetri. Metode menggunakan 1,10-fenantrolin sebagai
chelating
agen. Mangan ditentukan oleh kolorimetri. Metode oksidasi per-sulfat. dalam kolorimetri, metode Shimadzu, Model-1800 UV-Vis spektrofotometer digunakan. Seng, tembaga, timah, kadmium, kobalt, nikel dan kromium yang ditentukan oleh Varian Model-AA240FS cepat
berurutan spektrofotometer serapan atom ( Ahmed, 2010).
agen. Mangan ditentukan oleh kolorimetri. Metode oksidasi per-sulfat. dalam kolorimetri, metode Shimadzu, Model-1800 UV-Vis spektrofotometer digunakan. Seng, tembaga, timah, kadmium, kobalt, nikel dan kromium yang ditentukan oleh Varian Model-AA240FS cepat
berurutan spektrofotometer serapan atom ( Ahmed, 2010).
Telah dilakukan
percobaan analisis khlorida didalam serbuk
dengan teknik titrasi potensiometrik. Sodium khlorida digunakan sebagai
sumber standar Cl, asam nitrat digunakan untuk keasaman larutan dan argentum
nitrat digunakan sebagai titran. Analisis Cl secara keseluruhan ditentukan oleh
titrasi standar Argentum nitrat menggunakan teknik titrasi potensiometrikk
dengan elektrode perak. Keasaman dan kandungan uranium didalam larutan berpengaruh
terhadap analisis khlorida. Unsur khlorida di dalam serbuk UO2 merupakan unsur
pengotor, yang kadarnya tidak boleh lebih dari 10 ppm. Bila kandungan unsur
khlorida dalam bahan bakar nuklir (pellet sinter UO2 ) lebih dari 10 ppm, maka
sangat mempengaruhi reaksi inti dalam teras reactor. Argentometri adalah
titrasi dengan menggunakan larutan AgNo3. Argentometri dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu argentometri pemebentukan endapan dan Argentometri pembentukan
kompleks ( Yudhi, 1998).
C. ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini
yaitu :
-
Batang
pengaduk
-
Buret
-
Erlenmeyer
-
Filler
-
Gelas
ukur
-
Pipet
tetes
-
Pipet
ukur 10 ml
-
Statif
dan Klem
-
Sendok
tanduk
-
Timbangan
analitik
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini
yaitu:
-
AgNO3
0,1 M
-
K2CrO7
-
Sampel
air dari sumur fakultas MIPA UNHALU
-
Sampel
air merk Maxi
-
Sampel
air X
D.
PROSEDUR KERJA
|
-
Dipipet 10 ml
-
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
-
Ditambahkan 3 tetes indikator K2CrO7
-
Dititrasi dengan AgNO3 sampai
berubah warna
-
Diulangi prosedur diatas untuk sampel air sumur
MIPA Universitas Haluoleo dan sampel air merk Maxi
Hasil
pengamatan
E. HASIL
PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Argentometri
adalah suatu jenis metode titrasi yang menggunakan garam argentum nitrat (AgNO3)
sebagai larutan standar. Dalam titrasi argentometri, larutan AgNO3 digunakan
untuk menetapkan garam-garam halogen dan sianida karena kedua jenis garam ini
dapat memebentuk suatu endapan atau suatu senyawa kompleks dengan ion Ag+
dari garam standard AgNO3 sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini :
NaX + Ag+ AgX + Na+
( X = halida )
KCN + Ag+ AgCN
+ K+
KCN +
AgCN K{Ag(CN)2}
Cara
analisis argentometri biasanya dipergunakan untuk menentukan ion-ion halogen,
ion perak, ion tiosianat serta ion-ion lainnya yang dapat diendapkan oleh
larutan standardnya. Titrasi argentometri terbagi menjadi beberapa metode penetapan
disesuaikan dengan indikator yang diperlukan dalam penetapan kadar yaitu :
metode Mohr, metode Volhard dan Metode
Fajans.
Pada
percobaan ini dilakukan analsisis kuantitatif terhadap ion Cl dalam suatu
senyawa dengan menggunakan titrasi argentometri dengan metode Mohr atau nama
lainnya metode dengan pembentukan endapan berwarna. Pada percobaan yang
dilakukan, sampel air X ditambahkan tiga tetes larutan K2CrO7 yang
berfungsi sebagai indikator. Selanjutnya larutan dititrasi dengan AgNO3 sampai
berubah warna. Pada akhir titrasi, ion kromat akan bereaksi dengan
kelebihan ion perak membentuk endapan berwarna merah dari perak kromat, dengan
reaksi : CrO72- + 2Ag+
Ag2CrO7.
Pada saat titrasi, ditambahkan pula larutan X yang mengandung ion Cl, sehingga
setelah semua ion Cl2 mengendap maka ion Ag+ berlebih
yang tersisa pada saat tercapainya titik akhir titrasi akan bereaksi dengan
indikator (K2CrO7)
menghasilkan endapan coklat kemerahan Ag2CrO7. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Ag+(aq)
+ Cl-(aq) -> AgCl(s) (endapan putih)
Ag+(aq)
+ CrO42-(aq) -> Ag2CrO7(s) (coklat
kemerahan)
Melalui
titrasi dan pengenceran yang dilakukan , dapat diketahui konsentrasi ion
klorida yang terkandung dalam larutan tersebut. Setelah dilakukan
perhitunganterhadap hasil pengamatan yang dilakukan , diperoleh konsentrasi
sampel air sumur adalah 9 x 10-4 M, konsentrasi sampel air maxi
sebesar 10-3 M dan konsentrasi sampel air X adalah 0,0203 M.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmed M. J., M. R. H., A. Ahsan, S. Siraj, M. H. R. Bhuiyan, S. C.
B. dan S. Islam, 2010,
Physicochemical Assessment of Surface and Groundwater Quality of the Greater
Chittagong Region of Bangladesh, Pak. J.
Anal. Environ. Chem. Vol. 11, No. 2.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes
RI : Jakarta.
Hasan ., 2006, Dampak Penggunaan Klorin, Jurnal Teknik Lingkungan,
Vol.
7, No. 1.
Suhartana, 2007, Kemampuan Ligan Hipoxantin dan Quanin untuk
EkstraksiKation Perak pada Fasa Air- Kloroform, Jurnal Sains & Matematika (JSM) Volume 15, Nomor 1.
Yudhi N, Aminhar L, 1998, Analisis
Khlorida Di Dalam Serbuk Uo
Dengan
Teknik Titrasi Potensiometrik, Prosiding Presentasi Ilmiah
Daur Bahan Bakar Nuklir VI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan dikomen jika ada hal di blog saya yang kurang :)